Kamis, 21 Februari 2019

Jodoh Tak Sekedar Pandai Caption Tapi Juga Action


@LukyRouf
Maraknya sosmed wa bil khusus instagram membuat kaum baper seperti mencukupkan diri mencari pasangan hidup hanya sekedar yang bisa bikin dia klepek-klepek. Kalo cuman kayak gitu nikah aja sama oppa-oppa korea.

Lha iya, ini bukan tuduhan, fakta loh bahwa nggak sedikit para pencari jodoh ketika stalking di kolom pencarian instagram sekedar nyari yang bisa bikin baper, yang (kelihatannya) dakwahnya super di sosial media. Apakah itu salah? Saya nggak bilang itu salah secara hukum syara’, tapi your life need priority. Kalo sekedar itu, nikah noh sama pemain film india, yang kalo sedih or gembira selalu dinyanyiin.

Satu hal yang harus disadari oleh para penikmat media, bahwa mungkin memang tidak ada niat buruk dari pembuat konten baper, bahkan ada yang menamai akunnya ‘baper fisabilillah’, tapi kembali ke tujuan dari setiap perbuatan kita itu apa.

Dari sisi pembuatan kontennya, sekarang kita tanya apa tujuan dan faedahnya membuat konten kemesraan suami-isteri terus di uplod di ruang publik? Bukankah pamer kemesraan di ruang publik itu tidak diperkenakan oleh syariat? Jadi, apakah konten itu mendapat ridha Allah? Pertanyaan penting dan mendasar yang kudu dijawab.

Sebab, ghoyatul ghoyah alias tujuan dari segala tujuan dari perbuatan kita harusnya adalah mencari atau mendapatkan ridha Allah. Nah, supaya Allah ridha, maka perbuatan kita itu, harus sesuai alias tidak melanggar larangan Allah maupun dalam rangka melaksanakan perintah Allah.

Dari sisi yang ngeliat atau bahkan pengulik konten semacam tersebut, pertanyaannya sama, tujuannya apa? Apakah akan mencari suami yang pandai ngasih mawar tapi minus iman yang tak cetar? Apakah sedang mencari pasangan yang pandai bikin caption tapi minim action?

Nggak salah nyari suami or isteri yang pandai bikin caption, tapi jauh lebih penting juga kedua-keduanya antara caption dan action dimiliki. Nah, di dunia sosmed itu orang pandai bikin caption itu nggak sedikit, sehinga jangan terjebak pada caption, tapi kalo kita tidak tahu actionnya sehari-hari. Bahkan kadangkala ada yang pinter bikin caption.

Isteri saya pernah ditanya pada suatu forum, kebetulan ada saya disitu. Pertanyannya, apakah saya (sebagai suami) termasuk tipe orang yang mesra? Isteri saya menjawab bahwa tergantung mesra apa yang dimaksud, kalo mesra yang dimaksud adalah seperti video-video yang bikin baper, maka itu tidak ada pada suami (saya).

Sembari isteri saya melanjutkan bahwa mesranya suami itu yang seharusnya ada di ruang privat, dimana ketika isteri sedang sibuk mengejarkan pekerjaan rumah, terus suami datang membantu. Suami yang meringankan tugas isteri seperti mencuci, ngurus anak, itulah suami yang mesra, suami yang tidak hanya pandai membunga-bungakan perkataan, tapi besar juga dalam perbuatan.

Jadi, tidak salah sebenarnya anda memilih calon jodoh yang pandai caption, tapi itu indikasi bahwa anda hanya tergiur dengan captionnya yang mendayu-dayu, karena bahasa tulisan lebih banyaknya tidak sama dengan bahasa lisan.

Sekali lagi, ini bicara tentang prioritas, tentang kelebihutamaan, kalo anda tahu actionnya calon jodoh anda itu lebih baik. Entah itu tahu sendiri, maupun dari teman, saudara, terutama pada saat masa ta’aruf atau khitbah.

Saya tidak mengatakan caption itu menipu, tapi anda sendiri, kalo pake istilahnya orang Jawa, ojo gumunan, ojo kagetan (jangan mudah heran, jangan gampang kaget) dengan sesuatu yang anda baca atau lihat. Ojo grusa-grusu (jangan tergesa-gesa) menentukan pilihan jodoh anda, hanya sekedar terpesona membaca atau melihat captionnya. Ituh….

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda