Senin, 29 Juli 2019

Bahaya Film Dua Garis Biru

Materi : *Bahaya Film Dua Garis Biru*
Oleh : Ana Nazahah
Hari : Minggu, 28 Juli 2019

Dear, kamu pasti tidak asing neh dengan film bertemakan remaja, yang sempat menimbulkan kontroversi baru- baru ini. Apa lagi kalo bukan film "Dua Garis Biru."

Penayangan film ini sempat mengalami kendala dari pihak yang kontra, tapi akhirnya film ini tetap bebas mengudara. Ditayangkan oleh beberapa bioskop ternama di Indonesia.

Tapi dear, sebenarnya kamu tau tidak "dua garis biru" itu apa? Tentunya bukan dua centang biru di wa ya. Ini bukan tentang pesan kamu dibaca  atau tidak. Yang dimaksud dua garis biru adalah tanda yang ada di test pack yang berarti, si pengguna positif hamil.

Bagi remaja yang baru ngerti istilah ini, pasti ber-o riya. Tak bisa dipungkiri, karena dua garis biru adalah istilah bagi orang-  orang dewasa. Karena tast pack ini hanya dipakai oleh orang yang sudah berkeluarga. Jika ada remaja yang belum berkeluarga menggunakannya, bisa dipastikan dia telah berhubungan sex di luar nikah. Alias telah melakukan zina, perbuatan keji yang dimurkai Allah SWT.

Nah, budaya beginilah yang hendak disuguhkan oleh "Dua Garis Biru" yang menceritakan dua pasang anak SMA, yaitu Dara dan Bima, yang kebablasan dalam berpacaran hingga akhirnya hamil diluar nikah. Tapi, ternyata, Bima mau mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Entah dari sisi mana, pihak yang pro menyebut "Dua Garis Biru" mengandung seks education. Sehingga layak untuk dijadikan tontonan bagi remaja kita. Entah dengan pesan "Jangan sex sebelum nikah, nanti hamil kayak Dara," atau "Boleh hamil, asal bertangungjawab kayak Bima." Masih ambigu sebenarnya. Karena yang menangkapnya tentu adalah penikmat film itu, yaitu remaja. Dan remaja kita yang sudah terbius dengan cinta-cintaan, pasti memiliki sisi sendiri dalam membaca pesan dari "Dua Garis Biru" ini.

Dan saat kita membaca sinopsis dua garis biru ini, keliatan jelas, bahwa film ini lebih bernuansa liberalisasi pergaulan dari pada sex educationnya. "Gapapa pacaran yang penting saling menjaga, tidak masalah hamil diluar nikah asal si laki-laki mau bertanggungjawab.

Jika memang film ini adalah untuk mendidik, maka seharusnya adegan yang dipertontonkan lebih mendidik. Di dalam Islam bukan hanya hamil di luar nikah yang jadi persoalan, tapi juga segala hal yang mendekati zina, seperti pacaran dan berdua-duaan. "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (al- Isra : 32).

Di dalam Islam, kedudukan seni adalah mubah. Selama tidak ada unsur-unsur keharaman. Begitu pun film, jika ada di dalamnya unsur yang justru mengkampanyekan sistem pergaulan rusak dan jauh dari aturan Rabb kita. Maka sebagai Muslim wajib kita tolak, untuk melindungi generasi kita dari serangn liberalisasi pergaulan.

*Pertanyaan*
1. Bagaimna mengendalikan rasa suka terhadap lawan jenis dalam islam?
2. Bagaimana hukumnya orang yg sudah menonton film dua garis biru?
*Jawaban*
1. Pertama kita harus membedakan dulu apa itu cinta dan nafsu. Dua2nya adalah fitrah ada pada manusia. Menjadi berpahala jika kita melampiaskan ke tempat yang benar, sebaliknya berdosa jika salah tempat.
Berpacaran lantas berhubungan suami istri itu disebut zina. Perbuatan keji yang dimurkai Allah. Sementara berpacaran. Setelah menikah dan melayani suami itu bukan zina. Justru ibadah yang bernilai pahala.
Lalu bagaimana solusinya, jika belum siap menikah. Sudah dijelaskan di tulisan kk tadi. Bahwa berpuasa dan menyibukkan diri dengan beraktivitas positif lainnya.
2. Aktivitas menonton pada dasarnya mubah, selama tidak ada unsur-unsur keharaman di dalamnya. Jika untuk mencari tau, mengecek dan mempelajari fakta, bisa jadi wajib. Misal seorang hakim ingin mengoreksi apakah tontonan itu benar-benar bernilai edukasi atau sebaliknya.
Jadi tergantung niatnya ukhty.
Ada dua perkara yag menjadi dasar perbuatan manusia.
Niatnya dan tatacaranya.
Harus karena Allah dan berlandaskan Syariatnya.
Jika bukan, maka sudah sepantasnya kita menjauhi perbuatan sia- dia di kesempatan lainnya. 😇

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda