Minggu, 08 September 2019

Back to true love


Malam ini temanya tentang cinta ya😁. Ah cinta terus ya hehe. Apa gk habis2 tuh masalah cinta?😂

Kalau ngomongin masalah cinta, sebetulnya aku rasa kalian dah maklum lah ya bahwa cinta itu tidak berarti pacaran😌. Kan udah pada hijrah semua.

Yang mau aku tekanin di sini bukan sisi itu. Kita akan bahas bagaimana “Memiliki Cinta Yang Hakiki”.

Yang namanya hakiki itu pasti terikat dengan sesuatu yang sebenarnya atau sesungguhnya. Pada dasarnya penggunaan kata ini tidaklah menggambarkan suatu hal yang dapat ditangkap / dirasakan dengan panca indra, melainkan sesuatu yang berhubungan atau dapat dirasakan melalui perasaan atau batin kita.

Kita sedang berbicara dalam ranah jomlo ya 😁. Yang sudah menikah beda lagi kelasnya.😚

Bukan tak pernah. Pasti setiap dari kita selalu tersandung cinta. Kadang susah untuk mengendalikannya. Padahal sudah tau ilmunya. Membayangkan dirinya saja itu sudah masuk dosa. Yuk kita baca istigfar sama-sama. Astaghfirullah.

Contoh. Kita suka dengan laki-laki A. entah apa yang membuat cinta itu hadir. Namun kita yakini bahwa itu dari Allah. Saat kita merasakan cinta itu hadir dalam hati. Lalu kemudian kita ikuti kemana maunya ia. Bisa jadi kita mengingat wajahnya. Kepoin akunnya. Atau sejenis kemaksiatan yang tak terasa. Ini namanya kita masih luput dari cinta buta.

Berbeda dengan, jika kita menepis rasa itu. Meski Allah yang memberikannya, namun kita terus mengingat bahwa rasa itu adalah bentuk ujian Allah kepada kita. Ujian ketaatan. Ujian kecintaan terhadap Allah. Sejauh mana kita lebih takut kehilangan Allah daripada harus mengikuti hawa cinta yang membuta.
  💘Inilah cinta hakiki. Selalu melihat hal yang sebenarnya. Melihat yang sesungguhnya. Meski itu adalah hal yang kasat mata. Saat cinta hanya dilihat oleh mata (dalam arti cinta pada makhluk). Maka yang ada nafsu jiwa. Berbeda apabila kita cinta pada makhluk tetapi yang kita pilih adalah cinta yang didasarkan oleh iman, maka hanya Allah yang Nampak dalam dada. Maksudnya Allah yang memenuhi hati kita. Bukan makhluknya.
Karena yang dipilih adalah yang sesungguhnya. Dibalik rasa cinta pada makhluk, ada Allah yang memberikan itu semua. Maka seharusnya kita lebih cinta pada yang Maha Cinta.

Bagiamana jika rasa itu hadir tiba-tiba?
❣Pertama, baca istighfar. Minta perlindungan pada Allah. Katakan:
“Ya Allah, Engkau yang memberiku rasa cinta. Aku ikhlas dengan karuniamu yang begitu indah ini. Namun berikanku kekuatan agar aku bisa melawan hatiku yang seringnya tak mampu menjaga ketaatan. Aku lebih memilih menahannya daripada harus mengumbarnya. Aku yakin ini ujian. Dan jikalau memang sudah waktunya datang jodohku, maka segerakanlah.”
❣Kedua, tepis bayangan2 yang muncul dalam pikiran.

Ingatlah, aktivitas hati, fisik atau lainnya yang SEBENARNYA bisa dikendalikan diri, itu semua pasti DIHISAB.

Rasa cinta, suka, rindu itu sendiri tidak akan dihisab. Karena itu adalah karunia Allah. Tetapi aktivitas PENYALURANnya semisal ‘membayangkan’ itu yang akan Allah tanyakan diakhir kelak.

“Mengapa kau pikirkan dia yang belum halal bagimu?”
Mugnkin seperti itu. Apa yang akan kita jawab? Bukankah kita tak memiliki hujjah sama sekali?
❣Ketiga, SADAR. Bahwa dia bukan siapa2 bagi kita. Tak ada alasan untuk dipikirkan.
❣Keempat, dekatkan diri kepada Allah. Ikatlah diri dengan ketaatan kepada-Nya. Menjalankan syariat-Nya. Pupuk terus keimanan dalam diri. Karena kita hanya mencintai hakikat, bukan berdasar mata yang kasat.

Dengan kita berusaha untuk terus mengingat Allah, terikat dengan hukum Allah, teringat bahwa setiap aktivitas akan dihisab dalam pengadilan Allah. Maka akan muncul rasa takut untuk melanggar aturan-Nya.
Jemputlah cinta makhluk-Nya dengan CINTA HAKIKINYA. Unduh sebanyak-banyaknya CINTA HKIKINYA. Agar kebahagiaan CINTAMU benar-benar HAKIKI ❣👀

__________
Pertanyaan 1
Disini dijelaskan bahwa

"Rasa cinta, suka, rindu itu sendiri tidak akan dihisab. Karena itu adalah karunia Allah. Tetapi aktivitas PENYALURANnya semisal ‘membayangkan’ itu yang akan Allah tanyakan diakhir kelak"

Diatas adalah pernyataan  pemateri,,,

Yg jadi pertanyaannya ??????? adakah hadist yg menerangkan soal Rasa cinta, suka, rindu itu sendiri tidak akan dihisab. Karena itu adalah karunia Allah. Tetapi aktivitas PENYALURANnya semisal ‘membayangkan’ itu yang akan Allah tanyakan diakhir kelak"

JAWABAN
Rasa cinta, rindu, suka dan lainnya adalah fitrah. Mereka Allah berikan dalam kehidupan manusia sebagai hiasan. Mereka termasuk kedalam GHORIZAH NAU’. Yang mana ghorizah macam ini adalah hakikatnya untuk melangsungkan keturunan. Mengapa harus ada Sakinah Mawaddah Rahmah dalam keluarga? Karena itu adalah hasil dari pengelolaan ghorizah nau’ yang kemudian Allah campur tangan di dalamnya.

Jadi, ghorizah itu tidak akan dihisab karena dia memang fitrah dari Allah. Allah yang kasih. Manusia tidak punya tanggungjawab kenapa dia merasakan cinta, rindu, suka dan semacamnya.

Sedangkan PENYALURAN dari ghorizah itu adalah AREA dimana MANUSIA yang MEMPUNYAI ANDIL DI DALAMNYA. Punya KEKUASAAN untuk MENGENDALIKAN atau MENYALURKAN. Dan itu adalah termasuk pada perkara PERBUATAN.

DALILNYA.
(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir [Qaf: 17-18]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak memunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. [Al-Israa: 36]

Nah, ini sejalankan dengan pernyataan saya. Bahwa hanya dengan perbuatan hati saja yakni membayangkan, itu akan dimintai pertanggungjawaban. Wallahu a’lam.

Pertanyaan 2
Jika kita mengagumi laki² karena akhlaknya,, itukan baik ya..alhamdulillah sih aku masih bsa nahan buat gak chat sama dia gak berani karena bagi aku cinta itu menjaga..
Apa yg mesti aku lakuin gitu saat sedang mengagumi lawan jenis agar tdk membuat rasa ini makin menjadi??

JAWABAN
Seperti tips yang sudah saya berikan. Itu bukan asal tips hehe. Karena itu adalah cara saya sendiri dalam mengendalikan hati saat sedang diuji. Duh curhat. Haha.
Cek lagi ya ukh materinya. Afwan.

Pertanyaan 3
Amalan apa saja agar kita tidak selalu mengingat orang yang kita kagumkan?

JAWABAN
Masih sama dengan pertanyaan kedua. cek lagi materi terkahir ya ukh. aku dah kasih tipsnya.
sebagai tambahan,

SIBUKKAN DIRI DENGAN HAL-HAL YANG BERMANFAAT. termasuk isi kepala kita dengan tsaqofah Islam. KARENA hidup itu BUKAN HANYA SEKADAR MEMIKIRKAN CINTA.

BANYAK urusan UMMAT yang menjadi tanggungjawab kita bersama.

Pertanyaan 4
Mi menurut umi gmn nih yaa, kmaren tmn ana menikah kan ana hadir  ,  lalu tmn suami nya itu  bawa tmn, mungkin tmn nya memperhatikn ana, lalu tmnya  nge japri ana, beliau bilang dalam waktu dekat beliau ingin menemui ortu ana,  tanda kutip  beliau ingin mengajak ana menikah. Ana fikir ini terlalu cepat, yg notabene nya baru kenal beberapa menit yg lalu. Ya memang dilihat dari umurnya beliau seharusnya memng sudh menikah(sepertinya). & Beliau agama nya alhamdulilahh sudah mantap..Memng tidak ada masalah sih, tapi disisi lain ana tkut jika ini datangnya  dari  hawa nafsu. Menurut umi gmna, minta masukan & pendapatnya ?
Wassalamu'alaikum

JAWABAN
Wa’alaikumsalaam ukh.. semoga Allah berikan kemudahan urusanmu, sholihah.
Aku punya tulisan tentang ini. Semoga tulisanku bisa mencerahkan ya ukh. Jika dirasa kurang puas, japri aja ya hehehe..
#Lensa Manusia Menipu
.
Kamera memang menipu. Penglihatan lewat mata manusia tidak seindah ini. Biasa saja. Akibat dari kamera menggunakan efek keindahan. Ini bisa menganalogikan hal apapun di dalam hidup. Semisal penglihatan zohir manusia terhadap casing seorang yang dikagumi, yang dicintai.
.
Hanya karena rasa kagum dan suka, manusia bisa tertipu oleh casing seseorang, padahal belum tentu sesuai dengan kepribadian ataupun pemikirannya. Rasa suka atau kagum itulah efek pengindah yang ditangkap oleh mata kepala manusia.
.
Sejatinya, Allah sudah menyatakan bahwa penglihatan manusia itu terbatas. Tidak mampu melihat hakikat. Karenanya, saat manusia terperangkap dalam rasa suka atau kagum, seharusnya dia minta petunjuk dari Allah dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Jangan sampai ia terbuai oleh penglihatan semu. Penglihatan yang kadang menipu. Seperti tangkapan kamera menipu penglihatan manusia. Memang benar, apa yang Allah firmankan bahwa apa yang ada di bumi adalah pelajaran bagi manusia.
Saat kamu jatuh cinta, akibat mengagumi seseorang. Jangan gegabah. Apalagi sampai mengikuti kebanyakan orang sekuler dalam menyalurkan perasaannya lewat pergaulan bebas, pacaran. Sudahlah tertipu casing. Tertipu hawa nafsu pula! 😁

Saat kamu sedang dalam proses taaruf, jangan pakai efek pengindah dulu! Dia belum tentu milikmu. Kalau kamu ditolak baru kerasa sakitnya 😁. Dan meski memang itu jodohmu, tetap serahkan pada Allah. Minta bahwa itu baik menurut Allah. Bukan karena baik menurut pandangan matamu.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda